Pemedal Agung Sisa Kejayaan Kerajaan Klungkung Nyaris Runtuh, Butuh Restorasi
– Pemedal agung di Objek Wisata Kertha Gosa, Klungkung, Bali, berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Bangunan peninggalan Kerajaan Klungkung ini mendesak untuk segera direstorasi agar tak keburu runtuh. Banyak batu bata pemedal agung telah rontok meskipun tidak tersentuh wisatawan yang berkunjung.
Tokoh masyarakat sekaligus pemerhati sejarah, I Gusti Made Warsika, menyoroti pentingnya penanganan serius terhadap pemedal agung dan bangunan-bangunan lain di Objek Wisaa Kerta Gosa. Warsika menekankan situs ini telah menjadi destinasi wisata sejak 1917 dan berkontribusi pada pendapatan daerah Klungkung. Namun, perhatian terhadap pelestariannya dinilai masih minim.
“Perlu perhatian serius untuk hal ini. Pemedal agung sudah retak-retak seperti ini. Jika peduli, jangan biarkan kondisinya seperti ini,” ungkap Warsika, Minggu (29/12/2024), saat berada di area pemedal agung.
Sebagai penulis buku sejarah, Warsika berharap proses restorasi tidak terhambat oleh birokrasi yang berbelit-belit. Menurutnya, penanganan yang cepat sangat diperlukan untuk menyelamatkan situs bersejarah ini.
Warsika menuturkan pemedal agung di Objek Wisata Kertha Gosa yang dibangun pada 1700-an merupakan satu-satunya sisa kejayaan Kerajaan Klungkung. Bangunan itu menjadi saksi bisu Perang Puputan Klungkung hingga titik darah penghabisan melawan penjajahan Belanda pada 28 April 1908.
Hampir seluruh keluarga kerajaan, termasuk putra mahkota yang masih anak-anak, berkorban demi mempertahankan kedaulatan Klungkung dari penjajahan Belanda saat Perang Puputan Klungkung. Namun, cerita di balik pemedal agung jarang diangkat sehingga banyak generasi muda yang tidak mengetahui kisah heroik ini.
Menurut Warsika, bangunan yang menghadap ke utara ini memiliki ornamen khas Klungkung dan terbuat dari batu bata serta batu padas yang direkatkan dengan batu kapur. Menariknya, bangunan ini tetap berdiri kokoh meskipun Belanda menghancurkan hampir seluruh Kerajaan Klungkung pada 1908.
“Sejak dahulu, tidak ada yang berani memperbaiki karena bangunan ini juga menjadi tempat persembahyangan masyarakat Klungkung,” jelas Warsika.
Pejabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, turut mengamati kondisi pemedal agung di Objek Wisata Kertha Gosa dan mengakui bangunan tersebut membutuhkan prioritas penanganan. Menurutnya, struktur bangunan telah mengalami keretakan dan kerusakan di beberapa bagian.
“Kami akan komunikasikan dengan pemimpin terpilih agar penanganan ini mendapatkan prioritas,” ujar Jendrika.
Selain itu, Jendrika berencana melaporkan situasi ini kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mendapatkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) guna merevitalisasi pemedal agung.
“Jangan sampai bangunan dengan nilai sejarah ini roboh karena tidak ada perhatian dari pemerintah,” Jendrika.