Destinasi Keindahan Laut Banten Bernama Pulau Sangiang
Pulau Sangiang menawarkan pengalaman wisata yang lengkap dengan keelokan alam, kemampuan flora serta fauna yang bermacam- macam, dan web sejarah aset era Jepang.
Pulau Sangiang ialah salah satu keajaiban wisata Banten yang terletak di Selat Sunda antara Pulau Jawa serta Sumatra. Pulau ini secara administratif terletak dalam Kecamatan Anyer, Kabupaten Serbu, Provinsi Banten.
Awal mulanya, Pulau Sangiang merupakan cagar alam dengan luas menggapai 700 hektar, populer sebab kemampuan alam lautnya yang istimewa. Bersamaan dengan meningkatnya kunjungan turis, pada tahun 1991, perairan sekitarnya diganti jadi Halaman Wisata Alam serta Laut( TWA). Pada bertepatan pada 8 Februari 1993, SK Menteri Kehutanan Nomor 55/ kpts- 11/ 1993 mengganti kedudukan cagar alam jadi Halaman Wisata Alam.
Pulau ini ialah destinasi wisata dengan jelajah pulau, snorkeling, sampai panorama matahari tenggelam selaku andalannyaPulau Sangiang dulu sempat dijadikan selaku destinasi wisata unggulan dengan taraf internasionalAlam Pulau Sangiang dibagi dalam 3 ekosistem yang mencakup hutan daratan rendah, hutan tepi laut, serta hutan payauFauna semacam lutung, landak, biawak, serta bermacam berbagai ular masih kerap kita temui di pedalaman hutan Pulau SangiangPulau Sangiang terletak di Selat Sunda serta diapit oleh Pulau Sumatra serta JawaMelakukan aktivitas snorkeling jadi salah satu kegiatan mengasyikkan di Pulau SangiangPada jaman penjajahan Jepang, pulau ini sempat dijadikan tempat menaruh harta karun hasil rampasan warga Indonesiarakat Indonesia.
Topografi Pulau Sangiang bermacam- macam, dengan daerah landai di sebelah timur- utara sebagian besar ditempati oleh dekat 50 rumah tangga yang tersebar di antara Legon Waru dan Tanjung Bajo. Wilayah berbukit terletak di sebelah selatan serta barat laut, sedangkan wilayah bercuram ada di bagian barat dengan tepi laut pasir putih yang luar biasa.
Pulau ini jadi destinasi wisata unggulan dengan bermacam kegiatan, mulai dari jelajah pulau, snorkeling, dan menikmati panorama matahari terbenam yang mempesona. Statusnya selaku halaman wisata alam sudah melindungi keaslian lingkungannya.
Pulau Sangiang mempunyai 3 ekosistem berbeda yang meliputi hutan dataran rendah, hutan tepi laut, serta hutan payau. Keanekaragaman area ini membagikan habitat untuk flora serta fauna buat hidup secara natural serta terpelihara. Tidak hanya itu, dasar air Pulau Sangiang pula dipadati dengan karang serta bermacam- macam tipe ikan yang hidup dalam kondisi yang terlindungi.
Potensi Alam Pulau Sangiang
Pulau Sangiang menarik atensi turis paling utama untuk pecinta wisata bahari. Keelokan pantainya, terumbu karang yang berwarna- warni, dan bermacam tipe ikan yang hidup di dasar laut menjadikannya destinasi utama di Pulau Sangiang. Tidak hanya itu, TWA Pulau Sangiang mempunyai kekayaan flora serta fauna yang bermacam- macam serta natural, dan mempunyai nilai sejarah dengan terdapatnya bunker sisa pertahanan tentara Jepang dari masa Perang Dunia II.
Di sisi timur pulau, wisatawan bisa menemukan Gua Kelelawar yang menawarkan pengalaman unik memandang langsung kehidupan mamalia terbang ini. Keunikan gua ini terletak pada panorama alam luar biasa dari lautan yang menghantam sisi tepi bilik gua, menghasilkan panorama alam yang tidak biasa. Bila beruntung, wisatawan apalagi dapat memandang ikan hiu yang berkeliaran di dekat gua.
Tidak hanya Gua Kelelawar, terdapat pula Gua Tungku yang menghiasi tepi pulau. Buat mencapainya, wisatawan wajib melaksanakan pendakian serta penyusutan. Di mari para turis dapat menikmati keelokan gua yang wujudnya mirip dengan tungku masak tradisional.
Tepi laut Pasir Panjang merupakan salah satu energi tarik lain Pulau Sangiang. Dengan pasir lembut di tepinya serta ombak yang relatif kecil, menjadikannya tempat yang nyaman buat keluarga. Tidak hanya itu, Pantai Batu Mandi di arah barat energi pulau menawarkan lanskap indah serta matahari terbenam yang menawan. Pasir putihnya yang halus serta kolam natural di antara bebatuan karang buatnya jadi primadona wisata.
Di Pulau ini, para wisatawan bisa menciptakan sebagian tanaman sangat jarang semacam cemara laut, bayur, ketapang, api- api, waru laut, serta lain- lain. Fauna sangat jarang yang pula bisa ditemui di pulau ini tercantum di antara lain lutung, burung bluwok, kuntul berang, kuntul kerbau, serta kuntul besi. Pulau Sangiang merupakan surga alam yang menawarkan pengalaman wisata yang kaya hendak keelokan alam serta keanekaragaman biologi.
Pulau Sangiang pula mempunyai Tower Pantau dengan ketinggian 30 m yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) buat memantau kondisi laut di dekat pulau. Wisatawan bisa memanjat tower ini dengan izin yang dikeluarkan oleh petugas pulau.
Walaupun pulau ini mempunyai sejarah yang mencakup proyek- proyek besar pada masa kemudian serta sempat digunakan selaku tempat penyimpanan harta rampasan sepanjang pendudukan Jepang, sarana di Pulau Sangiang relatif simpel. Cuma terdapat bangunan polisi hutan serta pos Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) yang berperan selaku tempat tinggal serta rehat wisatawan.
Metode Mencapai Pulau Sangiang
Buat menggapai Pulau Sangiang, kita bisa berangkat ke Pelabuhan Paku di Tepi laut Paku Anyer, dekat Pasar Anyer yang berjarak dekat 30 kilometer dari Kota Serbu. Berikutnya, kita dapat menyewa perahu motor buat ekspedisi sepanjang dekat 1 jam. Harga sewa perahu motor bermacam- macam, mulai dari Rp 1, 5 juta buat 15 orang sampai Rp 2 juta buat 20 orang.
Alternatif lain merupakan menjajaki open trip Pulau Sangiang, yang umumnya mempunyai harga berkisar antara Rp 150 sampai Rp 350 per orang, mempermudah ekspedisi tanpa repot mengendalikan sendiri. Walaupun sarana elegan terbatas, Pulau Sangiang menawarkan pengalaman alam yang luar biasa untuk para wisatawan yang mencari petualangan serta keelokan alam yang otentik.