NASA Temukan Planet Super-Bumi yang Berukuran Dua Kali Besar Bumi Kita
Para ilmuwan NASA menemukan planet super-Earth (super-Bumi) yang terletak 154 tahun cahaya jauhnya di konstelasi utara Lyra.
Ini bermula dari kedipan cahaya bintang yang terekam oleh Satelit Survei Eksoplanet Transit (TESS) milik NASA pada Maret 2025.
Kini, sinyal tersebut mengarah ke TOI?1846 b, nama yang disematkan ke planet super-Earth tersebut.
Penelitian ini dilakukan oleh Abderahmane Soubkiou dan rekan-rekannya di Observatorium Oukaimeden di Maroko, yang bekerja dengan pengamat di empat benua. Hasilnya kemudian diterbitkan di arXiv Universitas Cornell New York.
Menurut studi tersebut, temuan ini membuat TOI-1846 b sangat cocok untuk penentuan massa melalui observasi RV atau wahana riset.
Hal ini dapat dimungkinkan dengan instrumen MAROON-X, yakni spektrograf kecepatan radial presisi tinggi.
Instrumen ini dirancang untuk mendeteksi planet seukuran Bumi di zona layak huni bintang katai M menggunakan metode kecepatan radial.
Bintang Katai M sendiri merupakan bintang bermassa rendah yang memiliki sistem planet yang sangat rapat, sering kali dengan beberapa planet berbatu.
Mereka termasuk jenis bintang yang paling umum di galaksi Bima Sakti dan memiliki umur yang sangat panjang.
Jika observasi selesai, planet TOI?1846 b akan bergabung dengan sampel planet kunci, yang diperlukan untuk menguji berbagai mekanisme yang diduga bekerja dalam pembentukan dan evolusi super-Earth dan sub-Neptunus di sekitar bintang katai M.
Penemuan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menyempurnakan lokasi tepat lembah radius untuk planet-planet kecil yang mengorbit bintang katai M terang.
Sehingga nantinya dapat meningkatkan pemahaman tentang proses pembentukan dan evolusi planet.
Bagaimana cara TESS mengamati TOI?1846 b?
NASA mengonfirmasi penemuan super-Earth setelah tim menggabungkan data TESS dengan gambar teleskop, pengukuran cahaya dari tanah, dan foto bintang yang lebih tua.
Diluncurkan pada 18 April 2018, TESS memindai satu demi satu garis langit raksasa. Saat ini, lebih dari 7.600 objek seperti itu telah ditandai sebagai “TESS Objects of Interest”.
Salah satu di antaranya adalah TOI?1846 (matahari di dekat TOI?1846 b). Itu adalah bintang Katai Merah berukuran sekitar 40 persen ukuran dan massa Matahari.
Empat kamera bidang lebar TESS berhasil mengamati planet super-Bumi atau TOI?1846 b yang ada di sekitar bintang katai tersebut.
Para pengamat memvalidasi TOI?1846 b menggunakan TESS dan data fotometrik berbasis darat multiwarna, pencitraan resolusi tinggi, dan observasi spektroskopi.
Hasilnya menunjukkan planet itu mengitari bintangnya dalam waktu kurang dari empat hari, sehingga jaraknya jauh lebih dekat ke mataharinya dibandingkan jarak Merkurius ke Matahari Tata Surya.
Pengamatan yang lebih rinci menunjukkan bahwa planet ini hampir dua kali lebih lebar dari Bumi dan sekitar empat kali lebih berat.
Kombinasi ukuran dan berat tersebut membuatnya memiliki kepadatan yang lebih ringan daripada batuan padat, tetapi lebih berat daripada planet-planet dengan selubung gas yang tebal.
Berdasarkan hal ini, para ilmuwan menduga planet tersebut mungkin memiliki lapisan es padat di bawahnya, di atasnya terdapat atmosfer tipis atau bahkan lautan dangkal.
Jika itu benar, maka ada kemungkinan air dapat hadir dalam beberapa bentuk bahkan dengan suhu permukaan yang diperkirakan sekitar 315 derajat celsius.