Beredar di X dan Youtube serta Instagram, video dan gambar yang diklaim merupakan persiapan pemasangan eskalator di Candi Borobudur untuk menyambut kedatangan Presiden Prabowo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dijadwalkan, Kamis, 29 Mei 2025. Dalam video itu dinarasikan eskalator dibangun untuk penyambutan kedatangan Prabowo dan Macron. Berikut klarifikasinya:

Istana: Fasilitas untuk Efesiensi Kunjungan Macron

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, Presiden Prancis Emmanuel Macron akan mengunjungi Candi Borobudur, Kabupaten Magelang antara 28 atau 29 Mei 2025. Macron, kata Hasan, ingin melihat keindahan dan kemegahan Candi Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia.

Pemerintah Indonesia memfasilitasi keinginan itu dengan menyediakan penganjung tangga atau stairlift untuk mempermudah Macron bisa mencapai puncak Candi Borobudur. Presiden Prabowo Subianto juga akan menemani.

“Borobudur itu kira setinggi lantai kita ini. Gedung 12 lantai. Jadi Presiden Prancis kunjungan kenegaraan waktu terbatas. Sehingga disiapkan fasilitas menapaki setiap lantai dan tingkat di Borobudur,” kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.

Diklaim Tidak Merusak Situs Candi

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, pemasangan fasilitas itu tidak merusak Candi Borobudur. Dia mengklaim, pemasangan itu tidak menggunakan paku dan bor. Pun pemasangan itu hanya untuk kunjungan itu. “Jadi hanya ditaruh saja. Nanti ketika selesai itu bisa dibongkar dengan mudah,” kata dia.

Hasan mengatakan, pemerintah Indonesia akan menyediakan semacam jalan tapak tidak pakai tangga untuk membantu Macron dan Prabowo sampai ke lantai 4. Kemudian, pemerintah menyiapkan stair lift dari lantai 5 atau 8 hingga ke puncak Candi Borobudur.

Hasan mengklaim tujuan pemerintah menyediakan itu supaya waktu bisa lebih efisien. “Menggunakan stairlift supaya waktu lebih efisien,” kata dia.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Pembangunan Eskalator Hoax

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, tak ada rencana pembangunan eskalator di Candi Borobudur. Fadli menyebut informasi yang beredar mengenai pembangunan lift atau eskalator di adalah berita palsu atau hoaks.

“Saya ingin menegaskan bahwa berita-berita tersebut itu berita-berita hoax. Tidak ada yang namanya pembuatan lift di Candi Borobudur,” ucap Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin, 26 Mei 2025.

Bukan Eskalator, tapi Alat Bantu Naik berupa Kursi

Menurut Fadli, saat ini pemerintah sedang mengupayakan pengadaan alat bantu naik berupa kursi yang digerakkan secara khusus atau chairlift, bukan eskalator. Fasilitas ini, ujar dia, untuk mendukung aksesibilitas dan ditujukan untuk orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik. Fadli menyebut sarana yang inklusif untuk menjangkau bagian atas situs banyak dibutuhkan oleh penyandang disabilitas hingga tokoh-tokoh agama seperti biksu senior yang memiliki keterbatasan.

Adapun situs-situs di dunia, seperti Acropolis di Yunani, Kapel Sistina di Kota Vatikan, hingga Tembok Cina, memiliki fasilitas chairlift itu. Fadli Zon mengklaim sarana itu tak akan merusak situs lantaran rancangannya tidak bersifat masif dan tidak menyebabkan penetrasi pada struktur cagar budaya. Instalasinya bersifat non-permanen dan dapat dilepas jika tidak digunakan. Selain itu, terdapat pula rampway atau jalur landai portable dari kayu dan bantalan sebagai bagian dari solusi aksesibilitas yang sesuai dengan standar pelestarian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *